Penulis oleh KRT. Mohammad Sofyan Pratododipuro
Kab.Semarang|Semarjoglo.com-Pada hari Jumat Kliwon, 3 Januari 2024 telah berlangsung acara peresmian Gapura RM. Notobroto yang dibangun menyerupai candi. Sebab bangunan tersebut terbuat dari balok balok batu andesit.
Gapura ini dinamai Gapura RM. Notobroto untuk mengenang Pangeran Notobroto yang merupakan salah satu anak dari Sunan Amangkurat Agung dan kontruksi bangunan ini semacam repro atas bangunan Gapura Kraton Plered meski kontruksi utuhnya juga hampir mirip dengan candi Boko, di Kalasan Yogyakarta, demikian keterangan RM. Ir. Yoyok Prasetyo selaku pemilik dan penggagas bangunan ini.
Gapura ini sengaja dibangun secara kokoh sebagai gerbang untuk memasuki ndalem Krajan yang akan dipergunakan sebagai rumah pengembangan dan pelestarian budaya dan kesenian melalui badan hukum Yayasan Abhaya Ndalem Krajan
Lebih lanjut RM. Ir. Yoyok Prasetyo yang didampingi oleh KRT. Mohammad Sofyan Pratododipuro selaku panitia acara menyampaikan jika dirinya merasa terinspirasi membangun Gapura ini setelah melalui proses panjang secara lahir maupun batin, sehingga harapan nya bangunan Gapura dan ndalem Krajan bisa benar benar dapat berfungsi sebagai tempat untuk mengembangkan dan melestarikan kebudayaan nusantara yang adi luhung.
Sementara Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger selaku kerabat Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada saat hadir dalam acara peresmian Gapura RM. Notobroto di ndalem Krajan, Desa Plumbon kepada awak media menyampaikan sangat senang atas inisiatif Ir. Yoyok Prasetyo membangun bangunan candi yang sekarang bernama Gapuro.
Secara filosofi makna gapura dapat diartikan sebagai struktur bangunan yang merupakan pintu masuk atau gerbang menuju ke suatu kawasan. Sehingga gapura sering diartikan sebagai suatu simbul gerbang menuju kawasan masa depan yang cerah, makmur, gemar ripah loh jinawi.
Berikutnya Gusti Puger yang merupakan anak kandung PB XII menjelaskan Sudah lama gapura dikenal dalam arsitektur Islam. Dahulu gapura berfungsi sebagai strategi para mubaligh dalam rangka berdakwah mengajak orang masuk Islam. Orang-orang yang masuk dan telah melintasi gapura disimbolkan telah masuk Islam. Karena itu, gapura berada di pintu masuk sebuah bangunan.
Gapuro dalam islam berasal dari kata ghafura (Al – Ghafar) yang berarti Yang Maha Pengampun. Dengan demikian dapat diartikan ketika seseorang memasuki gapura harapanya adalah meminta ampun untuk mendapatkan pengampunan setelah itu akan memperoleh kesenangan dan kebahagian, demikian pungkas adik PB XIII dalam sambutan peresmian Gapura RM. Notobroto di ndalem Krajan, Desa Plumbon, Kec. Suruh, Kab. Semarang Jawa Tengah.